gtrendnews.com – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dan industri kecerdasan artifisial (AI) untuk memperkuat penelitian dan pengembangan teknologi AI di Indonesia.
Hal ini disampaikan setelah sesi diskusi di World Public Relations Forum 2024 yang berlangsung di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 21 November 2024.
Nezar Patria mengungkapkan bahwa pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala, terutama dari segi biaya penelitian dan pengembangan.
Selain itu, terdapat kesenjangan dalam ketersediaan talenta digital yang siap untuk menghadapi perkembangan teknologi ini.
Ia menekankan bahwa semua pihak perlu berkontribusi dalam mencetak talenta digital agar teknologi AI dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Mereka yang mempersiapkan diri sejak dini untuk menghadapi perkembangan AI akan memiliki peluang lebih besar dan dapat mengendalikan teknologi ini untuk kepentingan kehidupan manusia,” jelas Nezar.
Wamenkomdigi juga menyatakan bahwa salah satu tantangan dalam optimasi teknologi AI berkaitan dengan adopsi teknologi tersebut di industri digital nasional.
Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun strategi nasional dan regulasi untuk pengembangan kecerdasan artifisial di Indonesia.
“Stakeholders kita mengatakan dibutuhkan semacam strategi nasional untuk pengembangan dan penerapan AI,” tambahnya.
Dengan adanya strategi dan regulasi ini, Nezar Patria berharap pemanfaatan teknologi AI dapat dimaksimalkan sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul bagi masyarakat.
Kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan diharapkan dapat mempercepat kemajuan teknologi AI di Indonesia dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.