SEMARANG – Kalangan pengusaha muda Kota Semarang menyambut antusias pasangan Calon Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin dalam sesi temu-bincang, Rabu (11/9).
Sedikitnya 30 pengusaha muda yang antara lain berkecimpung dalam bisnis makanan-minuman, restoran, interior dan sebagainya hadir dalam pertemuan tersebut.
Pasangan calon Agustin- Iswar memenuhi undangan dari kalangan pengusaha muda Kota Semarang untuk mendengarkan aspirasi para pebisnis muda tersebut. Hadir antara lain, Benni Adisaputra (pebisnis IT), Reagan Bayu (Anak Panah Kopi), Rico Delano (owner Quest Prime).
Mereka mengatakan, sangat berharap akan kehadiran pemerintah yang bersahabat dengan pengusaha. Problem mengenai beban pajak, kebijakan karantina produk, hingga transportasi dan distribusi mengemuka dalam sesi curah pendapat. Pengusaha juga berharap agar kebijakan tata kota selalu dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat.
Agustin mengatakan, sangat bangga bertemu dengan orang-orang muda Kota Semarang yang juga mengelola bisnis hebat. Hal ini sejalan dengan harapannya untuk Kota Semarang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif.
Sebagaimana tercantum dalam visi misi pasangan calon, Kota Semarang akan menjadi pusat pendidikan, kesehatan, perdagangan, jasa, logistik, wisata, dan bisnis yang terintegrasi.
”Dengan konsep berkeadilan sosial, pembangunan Kota Semarang diarahkan menjadi proses yang adaptif dan kolaboratif dengan mengedepankan aspek keadilan sosial yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.
Sesuai Rencana Program Aksi
”Saya yakin, kreativitas dan inovasi anak muda di sektor bisnis akan mempercepat pencapaan cita-cita tersebut,” ujarnya.
Beberapa pengusaha menyatakan harapannya bahwa pemerintah tidak hanya sebagai regulator tetapi juga lebih sebagai fasilitator. Pengusaha tidak ingin dimanja tetapi hanya menginginkan kebijakan dan langkah pemerintah yang cepat, tepat dan efisien.
Menanggapi hal itu, Agustin menyatakan harapan itu sudah sesuai dengan rencana program aksi cepat dan tepat yang telah disusun pasangan calon. ”Kami berkeinginan agar tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Semarang bisa mencapai 7-8 persen, sehingga lebih banyak ruang gerak bagi distribusi kesejahteraan warga,” paparnya.
Peraturan atau regulasi yang dirasa tidak efisien atau terlalu birokratis akan dievaluasi dan diperbaiki.
”Ini tentu butuh kajian dan diskusi dengan berbagai pihak. Karena itu, kami berharap pertemuan semacam ini tidak hanya berlangsung saat ini saja, tetapi menjadi ajang curah pendapat yang rutin digelar ke depan,” pungkasnya.