SEMARANG gtrendnews.com – Dalam debat terbuka kedua, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Joss), memaparkan visi misi mereka terkait tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Keduanya menekankan pentingnya transparansi dan komitmen untuk bebas dari korupsi. Yoyok menegaskan bahwa selama berinteraksi dengan masyarakat, mereka mendapati banyak isu terkait korupsi dan pelayanan publik yang perlu segera ditangani melalui reformasi birokrasi.
Yoyok juga mengungkapkan bahwa keluhan masyarakat akan dijadikan acuan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Ia berjanji akan memotong rantai birokrasi yang tidak efisien dan menekankan bahwa keterbukaan informasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik. Dalam rangka menjawab permasalahan yang ada, mereka berencana untuk meluncurkan aplikasi “Semarang Smart Respons” yang akan memudahkan akses bagi masyarakat dalam urusan perizinan dan administrasi kependudukan.
Joko Joss menambahkan bahwa komitmen mereka terhadap reformasi birokrasi akan menjadi fokus utama dalam kepemimpinan lima tahun mendatang. Dengan membawa 27 misi dan berbagai program aksi, mereka bertekad untuk menghadirkan pelayanan publik yang cepat dan ramah berbasis teknologi, sehingga dapat mengurangi praktik korupsi dan meningkatkan kesejahteraan ASN serta masyarakat Kota Semarang.
“Selama berhari-hari, kami turun ke bawah bertemu masyarakat terus mendapatkan isu-isu korupsi dan pelayanan publik, di sini reformasi birokrasi adalah jawabannya,” kata Yoyok Sukawi dalam debat kedua di Ballroom Rama Shinta, Hotel Patra Jasa Semarang, Jumat (8/11/2024).
Yoyok menyatakan keluhan-keluhan masyarakat tersebut menjadi bahan dirinya bersama pasangannya Joko Joss memperbaiki tata kelola pemerintahan yang bermartabat.
“Kami akan potong rantai reformasi birokrasi untuk tata kelola yang bermartabat. Keterbukaan informasi menjadi kunci kepercayaan masyarakat,” kata mantan Anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Menjawab permasalahan yang dihadapi warga Ibu Kota Jateng, Yoyok menyebut akan membuat aplikasi Semarang Smart Respons. Aplikasi mobile itu akan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
“Menggunakan aplikasi mobile yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Utamanya perizinan, administrasi kependudukan, Semarang Smart Respons menjawab masalah warga Kota Semarang,” kata CEO PSIS itu.
Sementara itu, Joko Joss menyampaikan komitmen reformasi birokrasi merupakan komitmen dalam kepemimpinan lima tahun ke depan. Dia membawa 27 misi, 23 program aksi, 8 hasta karya, dan …
“Komitmen kami menjadi wali kota dan wakil wali kota agar pemerintah hadir menyelesaikan permasalahan dimulai birokrasi bersih dan bermartabat,” kata Joko Joss.
Pihaknya akan menghadirkan pelayanan cepat dan ramah berbasis teknologi. Dengan begitu, para aparatur sipil negara (ASN) akan bekerja mengedepankan pelayanan masyarakat.
Kondisi ini diyakink akan menumpas praktik-praktik koruptif yang selama ini dikeluhkan masyarakat Kota Semarang.